Tentangku

Namaku Abdurrasyid Ridha. Aku dilahirkan di Barabai, sebuah kota kecil di Kalimantan Selatan. Setelah menamatkan Madrasah Tsanawiyah, aku merantau ke Yogya dan nyantri di Pesantren Al-Munawwir Krapyak sembari kuliah di Jurusan Tafsir Hadits Fak. Ushuluddin IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga. Usai lulus dari kampus, aku sempat nyantri lagi di Bustanu Usysyaqil Qur’an Demak.  Namun nyantri di Demak terhenti, ketika aku menikah.

Setelah menikah, aku sempat menjadi petani sembari mengajar di Madrasah sebagai guru honor. Berhenti jadi guru, aku mencoba peruntungan sebagai wartawan di koran lokal. Setelah dua bulan jadi wartawan, aku merantau ke Bekasi dan menjadi karyawan pabrik di Kawasan Industri MM 2100. Setelah dua tahun di Bekasi, aku membuka wirausaha jasa desain grafis dan pengetikan komputer di rumah. 

Sejak 2005, bekerja sebagai sebagai penghulu fungsional di lingkungan Kementerian Agama Indramayu sembari tetap berusaha menulis dan menerjemah. Pada tahun 2011 silam, aku menyelesaikan S2 Konsentrasi  Hukum Islam dan Pranata Sosial di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sekarang aku tinggal di Indramayu bersama istriku, Amelia, dan kedua anak laki-lakiku. Di akhir pekan setiap bulan, aku sering mengikuti kegiatan Bahtsul Masail Nahjul Maram Indramayu. 

Berikut beberapa hasil karyaku:

Buku 

Memasuki Makna Cinta, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000

The True Power of Love, Kitab para Pecinta Allah, Mizania, Bandung, 2007

Hasil Penelitian

Pernikahan Di Bawah Umur Dan Keutuhan Keluarga : Kasus Di Indramayu, Tatar Pasundan, Jurnal Diklat Keagamaan Bandung, Vol. 14, No. 1, ( 2020)

Artikel 

Masalah Air dan BBM dalam Perspektif Islam, Bimas Islam Kemenag RI, 18 Maret 2015

Kritik Argumen untuk Pendukung LGBT, Bimas Islam Kemenag RI, 17 Maret 2016

Wali Muhakkam dalam Perkawinan, Bimas Islam Kemenag RI, 7 Oktober 2017

Menyelisik Konsep Bendera dalam Hadis, Bimas Islam Kemenag RI, 23 November 2018

Kisah Nabi Musa dan Babi, Kemenag RI, 12 Desember 2019

Ketika Salat Jumat dan Salat Id Terkendala Bencana, Detik, 22 Mei 2020

Kisah Perdebatan Seorang Badui dengan al-Hajjaj bin Yusuf, Alif, 13 Juni 2020

Cerpen

Beberapa karyaku sempat diterbitkan di majalah dan tabloid remaja waktu itu, seperti Anita Cemerlang, Gadis, Ceria, Karina, dan lain-lain. Nama pena yang kugunakan adalah Amelia Rashid. Lucu juga mengenang nama itu. Nama perempuan, tapi orangnya laki-laki. Yang jelas, Amelia itu sekarang sudah menjadi pendamping hidupku. Beberapa karya yang masih sempat tersimpan dan kutemukan di antara arsip bukuku antara lain:

Surat dari Michigan, Anita Cemerlang, September 1996

Sang Pemuja, Ceria, (lupa tanggal terbitnya)

Sopir Taksi, Gadis (lupa tanggal terbitnya)

Penghargaan

Juara I Penulisan Teks Khutbah Jum’at se Indramayu Tahun 2004

Juara II Musabaqah Menulis Kandungan Al-Qur’an pada MTQ Tingkat Indramayu Tahun 2004

Juara I Musabaqah Qiraatil Kutub antar Penghulu se Indramayu Tahun 2011

Juara Harapan II Musabaqah Qiraatil Kutub antar Penghulu Tingkat Jawa Barat Tahun 2015

Juara I Karya Tulis Ilmiah antar Penghulu Tingkat Jawa Barat Tahun 2018

Juara III KUA Teladan Tingkat Jawa Barat Tahun 2019

Kontak/Sosial Media

Email: [email protected]

Facebook: Abdurrasyid Ridha

Twitter: @ARacheedus

Instagram: @abdurrasyidridha

Youtube: Abdurrasyid Ridha

 

Tinggalkan Balasan

71 Komentar

  1. Ya, kapan-kapan, mampir aja ke rumah. Tapi jangan besok (31/01/2009). Besok, saya mau ke kampus. Minggu sore (1/2/2009) aja. Mudahan saya sudah datang dari Bandung. Sekalian nanti posting di blog saya, di-link ke email Dedi.

  2. @ Mia
    Makasih sudah bailang, nah. Salam kenal jua. Link sudah kubuat kan. Pulkam? Kapan ya? Kadada duit. Perantau kere! Ha…ha… Kaina kalu amun sdh sugih biar salajur daftar bupati Barabai. Ha….ha….
    @ budimeong
    Padahal aku rancak bailang ka blog ikam. Iya, kaina handak umpat Pahuluan. Di Kayuh Baimbai masih balum diterima. Wah, padahal aku urang Barabai asli sli…

  3. @ Blogger Pahuluan
    Makasih sudah diterima. Diakui jua nah urang Barabai.

    @ Wahyu
    Salam kenal jua. Perjalanan hidup ngalih ditebak. Handai ai jua imbah kuliah babini urang banua saurang trus bagana di Barabai. Tapi, Allah baisi rencana lain.

  4. salam kenal ya,,, jadi sampean orang barabai.. lo gitu sama-sama orang hulu jua,, tahuai kalo pian nang ngarannya kelua (tanjung)

    terima kasih udah mampir d blog ulun???

    nah ad pantun gasan pian//

    tikar purun gasan manjamur
    harinya panas,banihnya karing
    kalau kita masih ada umur
    rancaki haja takurihing,,,,alias smile 🙂

    @Jianda Usman
    Tahu banar ngarannya Kalua (Tanjung). Dahulu waktu halus masih SD, suah sampai tasasat ka sana gara-gara umpat mutur kampanye waktu Pemilu Tahun 1982. Bulik-bulik langsung dipupuhi Abah Mama. Tumbur urang mancari diaku.
    Pintar lah ikam bapantun. Aku kada bisa nah. Kaina mikir hulu.

  5. salam banua dari udin gambut. kapan bulik ka banjar pak, kena bila bulik behabar pak lah, nyaman kita kopdar.

    untuk rekomendasi KKB saya siap haja. tapi rasanya pahuluan.org udah termasuk sub komunitas dari KKB tersebut. kena ulun betatakun dulu wan kawan-kawan. ulun sualnya hanyar jua.

    @ Udin Gambut
    Kada tahu lagi wayahapa bulik. Ganal banar biaya amun bulik. Tentang rekomendasi, mudahan kawa.

  6. Salam kenal juga pa rasid, maaf mun salah ngaran. Ulun kada heran melihat konsep pian yang tertata apik abis mantan wartawan sih apalagi ditambah lawan gawian menterjemah segala pokoke sip abislah.

    @ dr. Murid
    Bujur haja ngarannya. Cuma ngaran nang ulun pakai di dunia maya memang itu. Pertimbangan keamanan juga, sih. Biar tetap bisa kritik sana-sini.
    Makasih pujiannya. Mudahan bisa menambah motivasi. Kayapa kopdarnya?

  7. salam kenal mas..
    wah, perjalanan hidupnya berliku juga ya…
    senang berkenalan dg orang yg punya pengalaman luar biasa ini… 🙂

    Salam kenal juga.
    Ah, perjalanan hidup yang biasa-biasa aja, Pak Dosen. Karena memang keadaan aja, sih, yang membuat saya harus bercengkerama dengan pahit getir hidup.

  8. Makasih pak kunjungannya di blogku.
    Indramayu? Wahh banyak mangganya ya….

    Sama-sama, Bu. Saya juga makasih Ibu mau main ke blog yang sederhana ini.
    Iya, emang gudang mangga. Kalau Ibu berkenan, nanti saya undang mampir ke rumah, ngambil langsung dari pohonnya kalau pas musimnya.

  9. salam pak.
    ternyata satu pulau dg pak suhadi ya pak. sekarang malah jadi perantau.

    ok, trims telah mampir di blog saya. blog bapak juga bagus kok

    salam

    Salam juga, Pak Zul. Makasih atas kunjungan baliknya. Memang saya dan Pak Suhadi sama-sama orang Banjar, meski saya sendiri tidak pernah bertatap muka dengan beliau. Pak Zul juga perantau, kan? Urang awak seperti Bu Yulfi.
    Mudahan bisa tetap bersilaturahmi.

  10. Akhirnya ulun kawa bailang ke sini hehe… lama saya cari linknya baru ketemu di blognya gunung kelir. Salam hangat ya pak…

    Makasih, akhirya pian bersedia bailang. Saya terkadang kurang teliti saat blogwalking, tidak meninggalkan alamat blog saya.
    Salam hangat pula. Mudahan kita terus bisa bersilaturahmi

  11. Wah ..blognya inspiratif . boleh tukeran link donk pak!

    Ingat Indramayu, ingatan saya jadi kembali ke tahun 2001/2002. 3 bulan saya nimba ilmu di daerah Kec. Cikedung (sekitar Larangan)… saat-saat indah melihat Tarling/Organ Tunggal…hi..hi..hi..

    Boleh tukeran link jika memang bisa menjadi jalan untuk bersilaturahmi dan saling mengingatkan.

    Wah, Cikedung? Kebetulan banget. Justru tempat tinggal saya tuh. Kapan main ke sini lagi? Memang menimba ilmu gimana maksudnya? Nyantri atau sekolah?

  12. Terima kasih Pak atas kunjungan baliknya…link blog bapak sudah saya tambahkan di taut bog saya.
    Saya 3 bulan di Cikedung (tepatnya di desa Jambak) adalah dalam rangka melaksanakan tugas pengabdian masyarakat, lebih tepatnya dalam rangka melaksanakan KKP (Kuliah Kerja Profesi). Kami dulu lebih banyak belajarnya pak dari para petani di Indramayu….hal-hal teknis yang tidak kami temui di kampus.

    Oke, deh. Makasih, insya Allah nanti juga blog Mas Mahfudz saya link.
    Jambak tidak jauh dari tempat tinggal saya. Paling 10 menit sampai. Selamat, deh. Semoga sukses. Memang pertanian di Indramayu tergolong relatif maju.

  13. Salam kenal Mas. Salam juga untuk Mbak-nya.
    Terima-kasih telah luangkan waktu berkunjung serta tinggalkan rangkaian kalimat supportnya pada blog sy.

    Salam kenal juga, Mbak Dinda.
    Terima kasih pula sudi bertamu ke blog sederhana ini. Semoga kita bisa saling memberi support. Salam untuk ibu anak-anakku sudah disampaikan.

  14. poto header blog anda mirif acara “batobo” di daerah saya.
    batobo acara bekerja di sawah secara arisan. salam kenal saja

    Oh, gitu, ya. Foto itu saya jepret di depan rumah mertua saat menanam padi. Memang di sini, menanam padi dilakukan keroyokan. Tapi, nggak ada upacara khusus sih.

  15. Berkunjung pak… sampeyan asli Barabai to pak, bisa bahasa Banjar dong…

    Ulun dahulu lawas bagana di Banjar sakitar sapuluh tahun.

    Matur nuwun, sudi mampir ke sini. Nggih kulo asli Barabai, Pak.

    Iya ai. Bisa bahasa Banjar. Bahasa ibu malah. insya Allah kaina ulun balalah ka blog pian.

  16. Pak Rashid Yth…

    Mohon maaf karena adanya kesibukan, saya gak sempat memenuhi undangan bapak untuk komunikasi lewat YM.

    Saya akan senang sekali jika kita bisa sempatkan waktu untuk chat lewat YM.

    Sekali lagi mohon maaf yang tak terhingga. Tabik… 🙂

  17. masih suka pulang ke Kalsel mas..? ibu mertua saya dari Tanjung.. suami saya lahir disana..

    salam

    Sudah lama saya nggak pulang ke kampung halaman di Kalsel. Kangen sekali ingin pulang kampung. Tapi apa daya, ongkosnya mahal nian. Waktu kecil sampai MTs kelas 2, saya tinggal di Tanjung. Salam papadaan urang Banjar untuk ibu mertua dan suaminya.

  18. “Setelah menikah, aku sempat menjadi petani, guru honor, wartawan, dan buruh pabrik. Kini, aku bekerja sebagai PNS sembari tetap berusaha menulis dan menerjemah”

    Wah pengalaman kerja yang sangat luas, pastilah hal ini yang membuat kaya tulisan-tulisan di blog ini.

    salam hangat

    Popop

    Makasih atas kunjungannya. Pengalaman kerja itu lebih merupakan tuntutan keadaan. He…he….

  19. mampir khusus untuk mengucapkan harapan semoga ketetapan takdir membuat kita dapat menjumpai ramadhan tahun depan.

    Sekalian menyampaikan untuk Pak Racheedus
    terkait akan sangat berkurangnya aktivitas online beberapa hari ke depan, karenanya maaf duluan…
    sembari memohon pada-Nya agar diberikan kesempatan untuk menunaikan ramadhan kali ini… Saya menyampaikan selamat ‘Idul Fithri 1430 H sekaligus menyampaikan permohonan maaf jika ada salah pada tulisan, pada komentar, ataupun pada komentar yg tak tertuliskan.

    🙂

  20. Salam Kenal Mas…. Kalau noleh tau Indramayunya Dmana ???? kalau ngak keberatan tulisannya saya muat di Indramayu Post…

    Salam kenal juga, Mas. Saya di Terisi, Mas. Insya Allah, saya tidak keberatan asal disebutkan sumbernya dari blog ini. Kapan-kapan, kita mungkin bisa kopdar, Mas.

  21. Alhamdulillah, ketemu blogger Dermayu maning.. Meski Kang Rashid bukan kelahiran dermayu, tapi ternyata cinta banget karo -wadon- Dermayu.. hehe..

    Keep in silaturahim ya…

    Iya, kinih, Kang Asep. Kita gah pengen bebaturan karo blogger Dermayo.

    Lha, iya, ari wong wadone wong Dermayo. Ya, kudu demen.