Tampaknya orang Indonesia lagi betul-betul menikmati euforia demokrasi. Banyak tokoh menawarkan diri jadi calon presiden. SBY, Megawati, Wiranto, Hamengku Buwono, Rizal Malarangeng, Rizal Ramli, Prabowo Subianto, Dien Syamsudin, Ratna Sarumpaet , Sutrisno Bachir, Fadjroel Rachman, dan lain-lain.
Tapi seberapa layak mereka jadi presiden? Rakyat Indonesia mungkin mudah melupakan dan memaafkan kesalahan si capres di masa lalu. Atau mungkin si capres yang tidak tahu diri?
Fenomena banyaknya orang yang mencalonkan diri sebagai presiden menunjukkan dua sisi, positif dan negatif. Positifnya, masyarakat Indonesia semakin percaya diri untuk maju sebagai pemimpin di negeri ini. Bandingkan dengan di masa Orde Baru. Berani berkoar sebagai calon presiden selain Soeharto, berarti menantang maut.
Namun negatifnya, hal itu menunjukkan banyaknya orang yang tidak bisa menilai kemampuan dirinya. Bayangkan, persoalan bangsa yang sebesar ini hendak ditangani seorang yang tidak berpengalaman. Lho kok seperti black campaign McCain terhadap Obama?
Mungkin demam Obama lagi menjangkiti sebagian capres itu. Saya sendiri khawatir, apa para capres betul-betul hendak membangun negeri ini atau sekedar hendak menyalurkan nafsu berkuasa saja atau hendak memperkaya diri belaka. Wallahu a’lam.