Profil Noordin M. Top, Sang Gembong Teroris

NoordinTop-FBINoordin bin Mohammad Top terlahir di Kluang, Johor, Malaysia, 11 Agustus 1968. Ia tewas tertembak oleh Tim Densus 88 pada Kamis pagi lalu, 17 September 2009 dalam usia 41 tahun. Setelah tewas, diketahui kondisi kepalanya bagian belakang hancur. Dikenal sebagai orang yang suka berganti-ganti penampilan, saat tewas pun Noordin berganti penampilan dengan wajah yang berjambang lebat.

Sebagai seorang tokoh dalam jaringan teroris dan masuk dalam daftar teroris paling dicari oleh FBI, tentu saja Noordin bukan orang sembarangan. Ia mengenyam kuliah akuntansi di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), sebuah universitas bonafide di negeri jiran itu. UTM juga dikenal sebagai salah satu universitas tertua di negeri itu yang fokus di bidang enginering dan technology.

Pintar Mengajar
Menurut Abu Wildan, seorang yang juga pernah sama-sama mengajar di Pesantren Luqmanul Hakim, Noordin M. Top adalah orang yang biasa. Ia orang yang sederhana, suka berbicara apa adanya tanpa berlebihan, dan pemberani. Ia juga orang yang rendah hati (tawadlu), dan konsisten dalam bersikap (istiqamah).

Bersama Dr. Azhari Husin yang juga pernah menjadi dosen di UTM, Noordin tertarik dengan Islam garis keras. Keduanya semakin mendalami pemahaman Islam saat mereka ikut menimba ilmu dan mengajar di Pesantren Luqmanul Hakim. Pesantren tersebut didirikan oleh ulama dari Indonesia, almarhum Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir. Di sana pula, para teroris bom Bali I, yaitu Amrozi, Imam Samudera, dan Ali Ghufron, pernah menimba ilmu dan mengajarkan ilmu mereka.

Saat rezim Orde Baru berkuasa, Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir dikenal merupakan tokoh Islam yang vokal menentang Pancasila sebagai asas tunggal. Tak pelak, keduanya akhirnya menjadi target untuk ditangkap oleh pemerintahan Soeharto saat itu. Sebelum benar-benar ditangkap, keduanya lantas melarikan diri ke Malaysia.

Di pesantren itulah, Noordin berguru kepada Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir. Pada gilirannya, ia pun ikut mengajar bahkan sempat menjadi kepala madrasah. Namun pesantren itu lantas dibubarkan oleh pihak berwajib Malaysia pada tahun 2001. Pembubaran terjadi saat operasi pemberantasan terorisme digencarkan pemerintahan Malaysia menyusul serangan terhadap World Trade Center (WTC) New York pada (11/09/2001).

Pintar Menyebar Teror
Menurut Abu Wildan, Noordin memilih “perjuangan” dengan menyebar teror itu karena mengikuti fatwa Syekh Usamah bin Ladin, pucuk pimpinan jamaah al-Qaidah, yang menyerukan untuk memerangi orang Amerika di manapun berada. Dari interaksi dengan Hambali pula, Noordin tampaknya betul-betul memahami betapa pentingnya perlawanan keras terhadap orang-orang Amerika karena dianggap sebagai pihak yang menindas orang-orang Islam di berbagai negara, seperti Irak dan Afghanistan.

Keterlibatan Noordin dalam aksi terorisme di Indonesia dimulai sejak penghujung 2001 saat ia terusir dari Malaysia. Ia bergabung dengan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang memiliki agenda mendirikan negara Islam yang menguasai seluruh Asia Tenggara. Kelompok ini merupakan organisasi yang diklasifikasikan oleh PBB sebagai organisasi teroris. Jamaah Islamiyah juga menginduk kepada organisasi teror lain yang lebih mengglobal, yaitu al-Qaidah (Al-Qaeda), pimpinan Usamah bin Ladin (Osama bin Laden). Pada tahun 2003 Noordin memisahkan diri dari induk organisasi dan menyatakan diri sebagai Qa’id (pemimpin) Tandzim (cabang) Al-Qaeda untuk Asia Tenggara.

Dari berbagai aksi terorisme yang terjadi di Indoensia, paling tidak ada empat kasus yang dipercaya melibatkan Noordin sebagai orang bertanggung jawab di belakangnya. Keempat aksi teror bom bunuh diri itu adalah Bom JW Marriott pada tahun 2003, Bom Kedutaan Besar Australia pada tahun 2004, tiga restoran padat warga asing di Denpasar, Bali, pada tahun 2005, serta Bom Mega Kuningan pada tahun 2009. Dari keempat aksi terorisme tersebut, lebih 200 nyawa manusia melayang, baik warga negara Indonesia maupun orang asing.

Pintar Merekrut Orang
Jika Dr. Azhari dikenal sebagai ahli perakit bom, Noordin dikenal sebagai orang yang dikenal piawai merekrut calon pelaku bom bunuh diri. Ia mampu meyakinkan orang untuk rela mengorban nyawa demi jihad yang diyakininya. Dalam bahasa lain, ia memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan cuci otak (brain washing) terhadap para calon pelaku bom bunuh diri. Kemampuan ini konon sudah diwariskan oleh Noordin ke salah satu pengikut, Saifuddin Zuhri bin Jaelani Irsyad.

Terkait dengan cuci otak itu, istilah untuk para pelaku bom bunuh diri itu adalah pengantin. Hal ini merujuk kepada pemahaman bahwa orang yang melakukan tindakan jihad lantas mati syahid, maka ia langsung masuk surga dan menikah dengan para bidadari nan cantik jelita. Tentu saja pemahaman ini begitu memukau bagi sebagian orang yang mudah dirayu.

Pintar Meloloskan Diri
Noordin memang lihai berkelit dan berkali-kali lolos dari pernyergapan Densus 88. Di samping itu, keberhasilannya meloloskan diri juga karena ia juga dilindungi oleh jaringan yang menganut sistem sel terpisah. Karena itu pula, informasi tentang keberadaannya sulit diendus oleh aparat keamanan. Saking sulitnya menangkap Noordin, Polri pernah menghargai kepalanya sebesar 1 miliar bagi siapa yang berhasil menangkapnya.

Dalam beberapa penyergapan, Noordin selalu berhasil melarikan diri. Dia pernah lolos dalam penyergapan Bandung 2003. Saat itu, Noordin sempat lari dari plafon atas rumah kontrakannya. Saat penggerebekan Azahari Husein 9 November 2005 di Malang, Noordin juga berhasil meloloskan diri.

Pada April 2006, Noordin juga diketahui petugas berada di sebuah tempat di Wonosobo. Lagi-lagi, ia berhasil melarikan diri saat petugas mendatangi tempat tersebut. Pada Juli 2008, aparat juga tidak berhasil menyergapnya saat berada di Palembang. Awal Juli 2009, polisi mengendus keberadaan Noordin Mohammad Top. Noordin di daerah Binangun, Cilacap, Jawa Tengah. Namun saat Densus 88 berusaha menyergap, Noordin M. Top sudah menghilang. Pada Agustus 2009, aparat juga tidak berhasil menangkap Noordin M. Top saat berada di Perumahan Jatiasih Bekasi. Meski demikian, dua kaki tangannya tertembak mati, yaitu Air Setiawan dan Eko Sujono alias Gepeng.

Kemampuan Noordin meloloskan diri tampaknya juga hasil latihan militer yang pernah ia ikuti di Mindanao, Filipina. Di sana, ia juga mengikuti latihan merakit bom. Namun tampaknya, kemampuannya yang terakhir ini tidaklah seberapa dengan kemampuan yang dimiliki Dr. Azhari. Karena memiliki kemampuan itulah, ia pun juga menjadi instruktur militer bagi para calon “penganten” yang akan diterjunkan dalam aksi bom bunuh diri di Indonesia .

Pintar Mencari Istri
Noordin menjalani kurun waktu sekitar 9 tahun dalam pelarian dan diburu terus-menerus oleh pihak keamanan, sejak berada di Malaysia hingga di Indonesia. Namun, pintarnya, dalam pelarian itu, Noordin justru berkali-kali berhasil menikah dengan beberapa orang perempuan dan memiliki beberapa orang anak.

Saat berada di Malaysia dan tinggal di kompleks Pesantren Luqmanul Hakim, ia menikah dengan Siti Rahmah. Perempuan itu adalah adik dari Muhammad Rais, kolega Noordin sesama pengajar di pesantren Luqmanul Hakim. Namun ketika pesantren itu ditutup oleh pihak berwajib Malaysia karena ditengarai sebagai sarang teroris, Noordin dan sang istri melarikan diri ke Rokan Hilir, Riau. Kini, Siti Rahmah sudah kembali ke Malaysia. Ia tetap tinggal di kompleks Pesantren Luqmanul Hakim bersama orang tuanya, Rusdi Hamid, dan seorang anaknya hasil pernikahan dengan Noordin.

Noordin juga sempat menikahi Munfiatun, perempuan asal Jepara pada Mei 2004. Pernikahan itu dilaksanakan di Kapas Madya, Surabaya. Pernikahan Noordin dengan Munfiatun ini bahkan sempat tercatat di KUA setempat. Munfiatun dikenal Noordin saat keduanya bertemu di Malang. Istri Noordin itu merupakan sarjana pertanian yang juga fasih berbahasa Arab. Sebagai istri dari sang buron teroris, Munfiatun sempat menjalani hukuman penjara tiga tahun karena tuduhan ikut menyembunyikan teroris.

Kemudian, dalam pelarian di Cilacap, Noordin juga sempat menikahi Arina Rahman, pada September 2005. Arina sendiri merupakan putri dari Badruddin Latif alias Baridin, pengasuh Pesantren Putri al-Muaddib, Cilacap. Baridin, seorang pengikut Noordin yang kini jadi buron. Dari pernikahan dengan Arina, Noordin memiliki dua orang anak, yaitu Haula (2,5) dan Daud (1).

Kini, kita tidak tahu, apakah Noordin juga pintar berkelit di pengadilan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan aksi “jihad”-nya yang menelan banyak korban tak berdosa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

28 Komentar

  1. Dari berbagai aksi terorisme yang terjadi di Indoensia, paling tidak ada empat kasus yang dipercaya melibatkan Noordin sebagai orang bertanggung jawab di belakangnya.

    _____________________

    “Dipercaya” berarti belum terbukti ya… kenapa langsung dibunuh? Kemana asas praduga tak bersalah?

  2. Kang Racheedus, kemarin itu diputar di SCTV film 3 doa 3 cinta. Salah satu kisah dalam film itu menceritakan seorang santri yang merekam dirinya dalam handycam yang menyebutkan akan mati syahid, tapi niatnya tidak pernah dilakukan, seorang kyai yang tidak tahu bagaimana caranya menggunakan handycam tapi dirinya ikut terekam di dalamnya, dan dua orang santri yang tak ada sangkut pautnya tapi wajahnya banyak muncul di handycam tersebut.

    Dikisahkan karena ulah handycam tersebut suatu malam beberapa orang aparat menangkap paksa 3 orang santri dan satu org kyai. Mereka terpaksa harus mendekam dalam penjara padahal sama sekali tidak terlibat dalam aksi terorisme.

    Sekelumit kisah dalam film 3 doa 3 cinta itu banyak menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi. Kecurigaan aparat terhadap teroris hanya berdasarkan dugaan tanpa melakukan penyelidikan lebih mendalam. Terlebih lagi terhadap pesantren-pesantren, kecurigaan mereka terkesan berlebihan. Hal inilah yang membuat saya tidak secara mentah-mentah menerima semua informasi yang berkembang mengenai para pelaku teror maupun teori tentang terorisme, terlebih jika yang diwawancarai itu Sydney Jones :D.

    Kalaupun sekarang Noordin M Top sudah meninggal, belum berarti terorisme itu akan menghilang. Karena sampai sekarang pun kita tidak pernah mengungkap langsung informasi dari mulut DR Azahari maupun Noordin M Top. Semuanya masih gelap dan kita mendapatkan keterangan hanya bersumberkan dari pihak kepolisian.

    Dan sesungguhnya hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Wallahua’la bishshowab.

  3. dari sisi kecerdasan dan kemampuan membangun jaringan sosial, sang gembong teroris itu memang bisa dibilang hebat, mas rache. sungguh disayangkan ya, kecerdasan dan kemampuannya justru dimanfaatkan utk menebarkan maut buat sesamanya. mumpung masih lebaran, mohon dimaafkan segala salah dan khilaf saya selama ini, ya, mas.

  4. sebenarnya akan lebih baik bila noordin maupun dr. azhari tidak mati dalam penyergapan, agar terbongkar lebih banyak informasi, walaupun mungkin akan banyak tantangannya. namun mati pun mereka disyukuri juga, daripada menyusahkan dan menebar bencana terus-menerus. mudah-mudahan mati kita tak seperti mereka, memberikan kebahagiaan bagi orang lain.

    profil ini menarik, mas rashid. terlepas dari santernya aksi terorisme noordin m. top, tak banyak yang mengenal kehidupan beliau yang sebenarnya.

  5. meskipun orang nomer 1 paling dicari di Indonesia sudah meningal, kita harus tetap waspada. Tidaks erta-merta teror bom surut. Mari kita tingkatkan kewaspadaan dengan saling mengenal tetangga kita. kan ndak lucu kalau ternyata tetangga kita yang di depan rumah ternyata besok pagi sudah dirubung sama densus 88.

  6. Sebulan sudah kita jalani Ramadhan bersama
    Malam penghujung hari yang indah ini
    Genderang Perang sudah di tabuh.
    Pekik Kemenangan dikumandangkan
    Alunan Nada Pengagungan dinyanyikan
    Suara Riang Gembira berkeliling kota
    Ramadhan dengan segala perniknya telah kita lewati bersama
    “Demi Masa sesungguhnya manusia itu merugi”
    Mudah mudahan Jerit kemenangan ada dalam diri kita semua
    Sebab tiadalah semua ini kecuali kembali kepada Fitrah Diri
    Mari bersama kita saling mensucikan diri menuju Illahi Robby
    Membersihkan diri melangkah menemukan diri sebenar diri
    Mulai menghampiri DIA tulus ikhlas karena CINTA
    Meraih keselarasan diri dalam Ketenangan Jiwa
    Bebenah dan jadikan momentum kemenangan ini
    Menjadi Manusia seutuhnya meliputi lahir bathin
    Dahulu datang putih suci bersih
    Mudah mudahan kembali suci putih bersih
    Tiada kata yang terungkap lagi
    Mari kita bersama menyambut hari yang FITRI
    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
    Taqoba lallahu minnaa wa minkum
    Shiyamanaa wa shiyamakum
    Minal ‘aidin wal faizin
    Mohon maaf lahir dan batin
    Dari :
    ” Kang Boed Sekeluarga “
    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
    ‘tuk Sahabat Sahabatkuku terchayaaaaaaaank
    I Love U fuuulllllllllllllllllllllllllllll

  7. Satu kata yang tiada tergantikan
    Kata MAAF nan tulus dan ikhlas
    Keluar dari lubuk hati terdalam
    Terselip khilaf dalam candaku,
    Tergores luka dalam tawaku,
    Terbelit pilu dalam tingkahku,
    Tersinggung rasa dalam bicaraku.
    Buruk laku tindak tandukku
    Hanya Harap dan MAAF terucap
    Mudah mudahan esok lebih baik
    Saat Hari Kemenangan telah tiba,
    Semoga diampuni salah dan dosa.
    Mari bersama bersihkan diri,
    Murnikan Jiwa dalam genggamanNYA
    sucikan keping hati di hari nan Fitri.
    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
    Taqoba lallahu minnaa wa minkum
    Shiyamanaa wa shiyamakum
    Minal ‘aidin wal faizin
    Mohon maaf lahir dan batin
    Dari :
    “Kang Boed Sekeluarga”
    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
    ‘tuk Sahabat Sahabatkuku terchayaaaaaaaank
    I Love U fuuullllllllllllllllllllll

  8. Sukses kepada polri atas kinerja dalam memerangi teroris di negeri ini. Namun yang tidak boleh kit lupakan adalah tetap waspada dan tanggap terhadap bahaya teror di sekitar kita. Kita mengakui bahwa teror bom selalu di tempat keramaian, tetapi kita tidak pernah menyangka bahwa pelaku ternyata sering berada di tempat kita, dekat dengan kita. oleh karena itu tetap waspada.

  9. @ Suryaden
    Ha…ha…. juga. Kayaknya Noordin playboy cap sandal jepit.

    @ Kabol
    Noordin playboy geboy.

    @ Kupatahu
    Mohon maaf lahir dan batin juga.

    @ Antokoe
    Tiada gading yang tak retak. Mohon maaf atas segala khilaf. Selamat Idul Fitri juga

    @ Waspada
    Tampaknya kita juga perlu mempertimbangkan teori konspirasi. Langsung dibunuh? Kayaknya hal itu memang sudah ada skenario agar Pak Cik Noordin tidak “bernyanyi”.

    @ Jaafar
    Saya sebenarnya juga tak sepenuhnya percaya dengan informasi sepihak dari aparat resmi. Sayang sekali, kita masih sedikit sekali memiliki informasi pembanding. Saya juga sempat menonton film itu sampai tuntas. Tampaknya kecurigaan berlebihan itu tidaklah serta merta terjadi, tapi juga sudah diplot sedemikian rupa.

    @ Andif
    Betul, saya juga berharap demikian. Diadili dengan seadil-adilnya dan diungkap setuntas-tuntasnya, tidak hanya main tembak.

    @ Sawali
    Kecerdasan memang rentan untuk diselewengkan. Para gembong teroris memang orang-orang cerdas yang menyalahgunakan kecerdasan mereka.

    Mohon maaf lahir dan batin juga atas salah dan khilaf selama ini, ya, Pak Guru.

    @ Marsh
    Tindakan menembak mati memang disayangkan banyak pihak. Mungkin ada pertimbangan tertentu dari pihak penguasa yang kita tidak tahu sehingga harus mengambil tindakan tembak mati.

    @ Rindu
    Jadi orang India, to? Kasih tahu aja sama si sepupu: Noordin orang Malaysia yang mungkin keturunan India. He..he…

    @ Zulhaq
    Ya, terkutuklah para pelaku terror. Hidup sinting! (Lho?!)

    @ Pakde
    Maaf lahir dan batin juga
    Salam kenal sehangat-hangatnya pula dari Indramayu.

    @ mandor tempe
    Jadi? Waspadalah-waspadalah! Bisa jadi lingkungan kita juga disusupi oleh para teroris.
    .
    @ KangBoed
    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang juga.
    Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin.
    I love u full too.

    @ adipati kademangan
    Betul, Adipati. Teroris ternyata juga sering memanfaatkan kelengahan kita terhadap lingkungan sekitar kita.

    @ KangBoed
    Noordin memang top markotop dalam soal terorisme.

    @ KangBoed
    Salam sayang juga.

    @ Radesya

    Saya juga mohon mohon maaf lahir dan bathin, Desya.

    Kita semua berharap agar terorisme bisa segera diatasi di bumi pertiwi ini.

    @ Pakacil
    Pintar cari istri? Siapa dulu? Noordin Markotop!

    Saya sependapat dengan Nasir Abbas. Kita harus mengenali karakter dan pola pikir teroris agar bisa dicegah penularannya kepada banyak orang dan mereka tidak kembali melakukan tindakan terror.

    @ Agus Suhanto
    Salam juga. Saya juga senang bisa bertemu dengan Anda. Posting Anda juga bagus kok.

    @ Jamal eL Ahdi
    Kalau saya memilih yakin, Noordin memang tokoh nyata. Persoalannya, apakah ia bertindak sendiri atau memang ada dalang lagi di belakangnya. Sayang, ia memang langsung ditembak mati.

  10. anak pinak nurdin di suntik goblo aja kale…biar ntar gedenya ga ikut2an bapaknya.jadi teroris…ha9

    Nggak harus segitunya kalee. Yang penting, anak pinak Noordin dididik yang baik aja dengan ajaran cinta damai dan kasih sayang, bukan kekerasan dan teror.

  11. Yang saya heran setelah tokoh tokoh teroris tersebut mati,kok ya masih ada saja teroris teroris baru yang tertembak atau ditangkap. Kenapa kok ada saja orang orang baru yg mau direkrut untuk hidup secara konyol begitu ya. Dan kalau dipikir pikir dengan otak yang sehat, dimana letak jihatnya orang orang konyol tersebut,karena yang mereka ledakkan dan mereka bunuh setelah kejadian bom bali tsb ya sama sama orang indonesianya dan yang jadi korban mayoritas juga orang orang muslim pula. Lagi pula sering mereka mencari dana dengan cara merampok sana sini.Benar benar konyol dan penuh dosa !!!