Pernahkah Anda bertanya-tanya, sebenarnya apa tujuan iklan yang sering Anda lihat di TV, media sosial, atau bahkan baliho pinggir jalan? Kenapa brand besar rela menggelontorkan miliaran rupiah hanya untuk muncul di hadapan Anda selama beberapa detik?
Jawabannya sederhana: iklan bukan sekadar tampilan visual yang menarik. Ia adalah senjata strategi yang dirancang untuk menciptakan efek tertentu pada Anda calon pelanggan.
Dalam artikel ini, kita akan membongkar rahasia di balik tujuan iklan, bagaimana cara kerjanya, dan kenapa setiap brand seharusnya punya strategi iklan yang jelas dan terukur.
Apa Itu Iklan dan Ciri-Cirinya?
Iklan adalah bentuk komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi audiens agar tertarik pada produk, layanan, atau ide tertentu.
Tujuannya? Jelas: membujuk Anda untuk mengambil tindakan. Entah itu membeli, mendaftar, atau sekadar mengingat sebuah nama brand.
Iklan bisa hadir dalam berbagai bentuk. Dari tayangan YouTube yang tak bisa Anda skip, hingga email promosi yang tiba-tiba masuk ke inbox Anda.
Tapi semua iklan punya satu benang merah: mereka sengaja dibuat untuk menarik perhatian dan menciptakan respons.
Beberapa ciri umum iklan antara lain:
- Menggunakan bahasa yang persuasif
- Visual yang menarik dan memikat
- Memiliki pesan yang jelas dan langsung
- Disertai CTA (Call to Action) seperti “Beli Sekarang” atau “Coba Gratis”
- Ditujukan ke audiens tertentu dengan tujuan spesifik
Berikut beberapa tujuan iklan yang penting untuk Anda pahami:
1. Meningkatkan Brand Awareness
Pertama-tama, brand Anda harus dikenal dulu. Tidak ada penjualan tanpa kesadaran.
Bayangkan Anda membuka bisnis kopi baru di Jakarta. Tanpa iklan, siapa yang tahu?
Iklan membantu brand Anda muncul di benak calon pelanggan. Bahkan jika mereka belum butuh hari ini, mereka akan mengingat Anda ketika waktu itu tiba.
Brand awareness adalah langkah awal yang vital. Ini adalah cara memperkenalkan “siapa Anda” ke dunia.
Dan semakin sering brand Anda muncul di hadapan audiens, semakin besar peluang mereka mengingat Anda dibanding kompetitor.
2. Membangun Brand Image
Setelah dikenal, langkah berikutnya adalah menciptakan kesan yang tepat.
Inilah tujuan iklan yang sering dianggap sepele, padahal sangat menentukan.
Brand Anda ingin terlihat eksklusif? Ramah? Profesional? Anak muda banget?
Semua itu bisa dibentuk lewat nada suara, warna visual, dan gaya penyampaian dalam iklan.
Misalnya, Apple membangun citra premium dan minimalis lewat semua iklannya. Sedangkan Tokopedia tampil fun dan merakyat.
Iklan bukan hanya bicara soal “produk”, tapi juga menyampaikan nilai dan karakter brand Anda.
3. Memberikan Urgensi
“Diskon hanya sampai malam ini!”
Kalimat seperti itu bukan sekadar gimmick. Itu adalah strategi.
Salah satu tujuan iklan yang paling efektif adalah menciptakan rasa urgensi. Tujuannya? Mendorong audiens untuk bertindak sekarang juga.
Urgensi membuat orang merasa takut ketinggalan. Fear of Missing Out alias FOMO adalah senjata ampuh dalam dunia iklan.
Dengan urgensi, Anda menggeser keputusan pelanggan dari “nanti aja” ke “sekarang juga”.
4. Menghasilkan Penjualan
Tentu saja, ini adalah tujuan akhir yang paling diharapkan: konversi menjadi penjualan nyata.
Namun perlu dicatat, penjualan bukan selalu terjadi pada kontak pertama.
Sering kali butuh beberapa kali sentuhan sebelum seseorang akhirnya memutuskan untuk membeli.
Iklan yang baik menggabungkan semua elemen awareness, image, urgensi dan mengarahkannya pada satu titik: transaksi.
Inilah kenapa Anda butuh strategi iklan yang matang. Jangan hanya fokus pada penjualan langsung, tapi juga pada perjalanan pelanggan secara keseluruhan.
5. Menjadi Reminder
Pernah lihat iklan brand besar seperti Coca-Cola atau Indomie, padahal semua orang sudah tahu mereka?
Tujuan mereka jelas: menjaga agar tetap diingat.
Inilah fungsi iklan sebagai reminder. Saat kompetitor bermunculan, iklan bisa menjaga loyalitas pelanggan.
Kadang pelanggan hanya butuh sedikit dorongan untuk kembali membeli. Dan reminder campaign adalah cara halus untuk terus muncul di radar mereka.
Jadi, sudah jelas bahwa tujuan iklan jauh lebih luas daripada sekadar menjual.
Jika Anda ingin mencoba strategi iklan digital yang terarah, profesional, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda, layanan Digital Ads dari Boleh Dicoba Digital (BDD) bisa jadi jawaban terbaik.
Karena iklan bukan soal tampil lebih banyak, tapi tampil lebih bermakna.