Apa jadinya jika manusia “diternakkan” layaknya binatang ternak? Sungguh merupakan penghinaan terhadap kemanusiaan. Adalah Nadya Suleman, perempuan Amerika Serikat, yang berhasil “beternak” manusia sehingga berhasil “menetaskan” 14 orang bayi. Jika di Indonesia nama Hartono Prapanca kini terkenal karena bisnis ayam esek-esek yang menawarkan artis-artis top, maka Nadya menjadi terkenal seantero jagad karena suksesnya “beternak” manusia. Foto dirinya dan anak-anaknya pun menyebar luas di dunia maya, termasuk di situs sosial pertemanan seperti friendster dan facebook.
Meski tidak memiliki suami, Nadya dengan yakin menyediakan rahimnya untuk menampung benih dari seorang lelaki. Layaknya inseminasi pada sapi, Nadya pun akhirnya berhasil melahirkan anak-anaknya. Terakhir, ia melahirkan 8 anak kembar melalui bantuan beberapa orang dokter di sebuah klinik di Amerika Serikat. Sebelumnya, ia juga sudah melahirkan 6 orang anak dengan proses yang sama.
Kini, setelah memiliki 14 anak, tanpa suami sah yang bertanggung jawab atas nafkah anak-anak itu, Nadya pun kelimpungan. Ia kini membuka situs donasi, www.thenadyasulemanfamily.com, untuk mengetuk hati para dermawan yang bersedia merogoh kocek untuk membantu biaya hidup Nadya dan pemeliharaan anak-anaknya.
Setelah merasa tidak bisa melahirkan secara normal, Nadya memulai menghubungi klinik kesuburan. Ia berkonsultasi dengan dr. Michael M. Kamrava di klinik kesuburan West Coast. Sang dokter bersedia membantunya untuk memperoleh anak dengan proses bayi tabung (in vitro fertilization). Nadya pun menyerahkan sperma dari seorang donor yang ia klaim bernama “David Salomon”. Pada tahun 2001, sekitar setahun setelah berpisah dengan sang suami, Nadya melahirkan bayi tabung pertamanya. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ia beri nama Elijah Makai Solomon yang kini berusia tujuh tahun.
Sukses melahirkan bayi pertamanya melahirkan proses bayi tabung, Nadya pun ketagihan untuk melakukan hal itu kembali. Hampir setiap tahun, ia melahirkan anak melalui proses bayi tabung. Pada tahun 2002, ia kembali melahirkan bayi tabung berjenis kelamin perempuan yang ia beri nama Amerah Yasmeen Solomon (6 th). Setahun berikutnya, ia melahirkan bayi laki-laki yang ia namakan Joshua Jacob Solomon (5 th). Dua tahun selanjutnya, ia melahirkan Aiden Solomon (3 th), seorang bayi laki-laki. Setahun berikutnya, ia melahirkan bayi kembar dua; satu perempuan bernama Calyssa Arielle Solomon (2 th), dan satu lagi laki-laki bernama Caleb Kai Solomon (2 th).
Meski sudah memiliki enam orang anak, Nadya tak jua berpuas diri. Ia kembali membujuk dr. Kamrava untuk membantu dirinya memperoleh bayi tabung lagi. Sang dokter akhirnya mengizinkan Nadya untuk menerima enam embrio, sisa dari proses bayi tabung sebelumnya. Padahal dalam anjuran yang direkomendasikan di dunia kedokteran Amerika Serikat, embrio yang ditanamkan ke rahim seorang ibu yang berusia di bawah 35 tahun adalah maksimal dua saja. Sedangkan menurut Robert George, Profesor di Universitas Princeton dan anggota Dewan Presiden Bioetika Amerika Serikat, di Italia dan Jerman, jumlah maksimal embrio adalah tiga.
Namun yang paling spektakuler dan membuat heboh seluruh dunia adalah proses persalinan Nadya yang terakhir, tanggal 26 Januari 2009 silam. Saking repotnya, persalinan itu harus dibantu 46 tenaga medis dan melalui bedah Caesar. Perempuan yang kini pengangguran itu pun akhirnya melahirkan anak kembar delapan (octuplet) di Rumah Sakit Kaiser Permanente, Bellflower, California. Semula tim medis memprediksi jumlah bayi adalah enam sesuai jumlah embrio yang ditanamkan. Ternyata dua embrio terbelah jadi dua. Akhirnya, jumlah bayi pun menjadi delapan yang terdiri dari 2 orang perempuan, dan 6 laki-laki. Kini, foto kedelapan anak kembar Nadya terpampang luas di berbagai situs internet, menyaingi foto hot Elizabeth Wong, politikus wanita dari negeri jiran, Malaysia.
Besarnya biaya proses persalinan Nadya, membuat pihak rumah sakit harus meminta bantuan pihak lain. Diperkirakan biaya itu mencapai ratusan ribu dolar. Di satu sisi, Nadya yang pengangguran, tentu saja tidak mampu menutupi biaya tersebut. Apalagi ia sendiri masih memiliki hutang sebesar 50.000 dollar dalam bentuk pinjaman mahasiswa. Akhirnya, pihak rumah sakit pun mengajukan permohonan pembiayaan melalui, Medi-Cal, program perawatan kesehatan pemerintah bagi orang miskin.
Menurut cerita sang ibu, Angela Suleman, Nadya memang sudah terobsesi untuk memiliki anak sejak ia remaja. Obsesinya itu tersendat ketika ia mengalami keguguran sebanyak tiga kali. Dokternya juga memvonis ia sulit memiliki anak secara normal karena pembuluh telur ke rahimnya tersumbat. Karena itulah, Nadya pun menjalani program bayi tabung.
Meski sebelumnya sudah memiliki anak dari proses bayi tabung, Nadya tetap saja ingin menambah anaknya lagi. Di sisi lain, Nadya yang sudah tidak lagi bekerja tentu saja merepotkan sang ibu, Angela Suleman. Saat pertama menumpang di rumah ibunya, Nadya berjanji akan membiayai urusan rumah tangganya dan berbagai tagihan. Namun janji itu tinggal janji. Nadya hanya bergantung pada bantuan biaya dari Dinas Sosial yang berbentuk kupon makanan. Karena itulah, saking stresnya atas tingkah polah sang anak, Angela sempat berkonsultasi dengan seorang psikiater. Saran sang psikiater, Nadya harus meninggalkan rumah sang ibunda. Meski demikian, sang ibunda tetap tidak tega mengusir sang anak beserta cucu-cucunya itu.
Kini, Nadya beserta ke-14 anak-anaknya tinggal di rumah keluarga di Whitter, sekitar 15 mil di sebelah timur pusat kota Los Angeles. Ia dibantu oleh sang ibu, Angela Suleman dalam merawat anak-anaknya. Salah satu anaknya yang berusia 3 tahun, menderita autis, sehingga perawatannya dibantu oleh orang lain bernama Yolanda Garcia (49).
Siapa Nadya Suleman?
Nadya Suleman dilahirkan pada tanggal 12 Oktober 1975 di Fullerton, California, Amerika Serikat. Ayah Nadya yang bernama Edward Doud Suleman (65) adalah mantan tentara Irak. Sebagai orang Arab asli, sang ayah lantas bekerja sebagai penerjemah merangkap sopir. Sedangkan sang ibu, Angela Veronica Suleman (69) adalah pensiunan guru. Nadya merupakan satu-satunya anak hasil pernikahan mereka yang dilangsungkan pada di tahun 1974 dan kemudian bercerai di tahun 1999.
Tampaknya, guna menutupi latar belakang Arabnya itu, Nadya Suleman pernah berupaya untuk merubah nama resminya menjadi Nadya Solomon. Sayang, permintaan itu ditolak oleh pihak berwenang. Akhirnya, nama Solomon itu kemudian dilekatkan oleh Nadya kepada nama anak-anaknya.
Usai menamatkan SMA-nya di Nogales High School di La Puente, California, pada tahun 1993, ia kemudian kuliah di jurusan psikiatri di San Antonia College. Usai kuliah, ia pun memperoleh ijazah sebagai petugas psikiatri. Pada tahun 2006, ia melanjutkan kuliah di California State University, di Fullerton, California, sehingga meraih sarjana muda di bidang pengembangan anak dan orang dewasa. Selanjutnya, ia kembali universitas tersebut untuk mengejar jenjang master di bidang konseling. Kuliah di strata dua itu ia selesaikan pada tahun 2008 silam.
Karena memiliki lisensi sebagai petugas psikiatri, Nadya pun memanfaatkannya untuk mencari lowongan pekerjaan. Akhirnya ia pun diterima untuk bekerja di bagian psikiatri di Metropolitan State Hospital. Suatu ketika, punggungnya terluka saat ia tengah bekerja. Atas kecelakaan yang menimbulkan kecacatan itu, pihak rumah sakit tempat ia bekerja memberikannya ganti rugi di tahun 1999. Ia juga mengajukan klaim ganti rugi kepada badan pekerja yang menangani masalah ganti rugi pekerja pada tahun 2001. Klaimnya itu kemudian dikabulkan sehingga total jumlah ganti rugi yang ia peroleh sebesar $ 167.908. Misalnya kurs rupiah sekarang 1 dollar adalah Rp. 10.000, berarti Nadya memperoleh ganti rugi sebesar Rp. 1,6 miliar lebih! Sebuah angka yang cukup fantastis!
Riwayat psikologis Nadya sendiri memang tidak mulus. Meski pernah kuliah di kesehatan jiwa (psikiatri) bahkan bekerja sebagai petugas psikiatri, anehnya Nadya justru pernah mengalami depresi berat hingga berniat untuk bunuh diri setelah tiga kali mengalami keguguran. Tak ayal ia pun sempat menjalani konseling dengan psikiater untuk memulihkan kejiwaannya. Pernikahannya sendiri di tahun 1996 dengan Marcos Gutierrez berakhir perceraian. Sejak tahun 2000, keduanya sudah hidup berpisah dan secara resmi bercerai pada tahun 2008. Pernikahan itu tanpa membuahkan seorang anak pun. Nadya juga berasal dari keluarga berantakan. Ayah dan ibunya sudah lama bercerai.
Tingkah polah Nadya yang beranak-pinak hingga 14 orang melalui bayi tabung, menimbulkan kecurigaan para ahli bahwa ia mengidap gangguan psikologis. Dalam beberapa kasus, memang terdapat gangguan psikologis pada beberapa perempuan yang ketagihan untuk melahirkan dan memiliki anak. Hal ini sudah merupakan kelainan karena bisa membahayakan dirinya dan juga anak-anaknya yang dilahirkan. Dan akhirnya memang terbukti, 3 orang anak Nadya disebut menderita cacat, termasuk satu orang yang menderita autis.
Wajah Nadya memang mirip dengan artis terkenal, Angelina Jolie, pemeran Lara Croft di film Tomb Rider (2001) yang diangkat dari game petualangan yang juga bernama Tomb Rider. Kemiripannya itulah yang membuat banyak pihak berspekulasi. Orang-orang dekat Jolie pernah menyatakan bahwa Nadya berkirim surat dan menyatakan kekagumannya kepada sang artis itu. Namun hal itu kemudian dibantah oleh Jolie. Kemiripan Nadya dengan Jolie sendiri bukanlah terjadi dengan sendirinya. Nadya sempat melakukan operasi plastik untuk memperbaiki bibir dan hidungnya agar mirip dengan sang artis pujaan. Tidak cukup hanya mirip secara fisik, gaya bicara Nadya pun dibuat sedemikan rupa sehingga mirip gaya bicara Angelina Jolie. Hal itu terungkap saat Nadya diwawancarai oleh stasiun televisi NBC. Hasil wawancara itu kini sudah bisa ditonton dan di-download di Youtube.
Di sisi lain, Nadya juga sangat mengidolakan Jolie yang begitu perhatian dengan anak-anak. Sebagaimana diketahui, Angelina Jolie yang notabene istri dari aktor tenar Hollywood, Brad Pitt, itu telah mengadopsi anak dari berbagai negara. Mereka adalah Madox (6) asal Kamboja, Pax (4) asal Vietnam, Zahara (2) asal Ethiopia. Selain anak-anak adopsi, Jolie juga telah memiliki seorang anak kandung Shiloh (1,5), buah pernikahannya dengan Brad Pitt. Tidak cukup hanya memiliki 4 orang anak, Jolie juga menyatakan ingin memiliki anak 13-14 orang anak. Ia mengidamkan keluarga multikultural.
Kasus Nadya Suleman dalam Perspektif Etis Moral
Kasus Nadya Suleman tak pelak memicu timbulnya kontroversi di tengah masyarakat. Betapa tidak, ia melahirkan anak melalui proses bayi tabung yang melebihi batas kewajaran. 14 orang anak! Hebatnya, Nadya sendiri tidak terikat oleh pernikahan. Ia tidak berniat menikah meski sebelumnya pernah menikah. Ia menolak saran sang ibu yang memintanya untuk menikah. Tak ayal, ia pun sempat mendapat kiriman surat-surat yang berisi ancaman pembunuhan. Khawatir akan keselamatan dirinya, ia sempat menghilang dari publik.
Menurut M. Sara Rosenthal, ahli bioetika di Universitas Kentucky College of Medicine, setiap orang yang mengajukan permohonan bayi tabung di klinik fertilitas, pasti diberitahu, ada konsensus dari setiap ahli dan spesialis yang menyatakan bahwa menanam embrio dalam jumlah banyak dianggap sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dan tidak etis. “Ini merupakan kejadian yang memalukan dan seharusnya tidak terjadi,” tegas Rosenthal. Di sisi lain, persalinan bayi kembar dalam jumlah banyak mengandung resiko, baik bagi sang bayi maupun sang ibu. Resiko bisa berwujud pendarahan di otak sang bayi, gangguan pencernaan gangguan mental, dan cacat fisik.
Melihat sepak terjang Nadya Suleman, banyak pihak menuding ia hanya sekedar memanfaatkan anak-anaknya itu untuk kepentingan pribadinya. Sebagaimana diketahui, ia kini seorang pengangguran. Padahal ia adalah seorang terdidik dan berpendidikan tertinggi serta pernah bekerja. Dengan latar belakang pengalaman dan pendidikannya yang tinggi, besar kemungkinan ia dengan mudah memperoleh pekerjaan kembali. Tapi, ia justru memilih menganggur dan “beternak” anak. Ketika anaknya sudah lebih dari selusin, ia pun menadahkan tangan dari belas kasihan orang lain untuk membiayai perawatan anak-anaknya. Selama ini, ia memperoleh santunan 5.000 dollar yang berbentuk kupon makanan setiap bulan dari dinas sosial untuk membiayai anak-anaknya, termasuk tiga orang anaknya yang cacat. Angka itu berarti setara dengan 5 juta rupiah jika kurs 1 dollar adalah 10 ribu rupiah. Sungguh, tidak elok!
Nama dan paras Nadya Suleman menunjukkan bahwa ia bukan orang kulit putih seperti mayoritas warga Amerika Serikat. Meski namanya berbau Arab, Nadya Suleman tidak diketahui jelas agamanya. Yang jelas, ayahnya berasal dari Irak, sebuah negara Arab yang mayoritas beragama Islam. Dalam Islam sendiri, pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Seorang anak harus lahir dari seorang ibu yang terikat dalam sebuah pernikahan yang sah. Kalaupun toh lahir ketika si ibu telah menjadi janda, perempuan itu telah dibuahi oleh mantan suaminya yang saat itu masih sah sebagai suaminya dalam sebuah ikatan pernikahan yang sah. Tentu saja, dalam hal ini, kasus Nabi Isa (Yesus) termasuk dalam pengecualian.
Terkait dengan proses bayi tabung, pada tahun 1979, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah mengeluarkan fatwanya. Pada intinya, para ulama menyatakan bahwa bayi tabung diperbolehkan selama sperma yang didonorkan berasal dari suami yang sah dari si perempuan yang rahimnya hendak digunakan dalam proses bayi tabung. Hal itu karena memanfaatkan teknologi bayi tabung merupakan hak bagi pasangan yang berikhtiar untuk memperoleh keturunan. Namun, jika sperma dan rahim yang digunakan bukan berasal dari pasangan suami istri yang sah, maka hal itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antara lawan jenis di luar pernikahan yang sah. Dengan kata lain, bisa terjadi rahim seorang perempuan dipinjamkan untuk proses bayi tabung dari embrio seorang lelaki yang bukan suaminya. Nah, hal itu sama saja dengan perzinaan.
Di Indonesia sendiri, belum lama ini juga sempat diramaikan tentang kasus penyewaan rahim oleh Zarima, seorang mantan artis dan atlet bulutangkis. Perempuan, yang pernah dijuluki Ratu Ekstasi karena tertangkap dalam kasus pengedaran ekstasi dalam jumlah sangat besar itu, disebutkan menyewakan rahimnya demi proses bayi tabung atas pesanan pasangan suami istri, Edi dan Nita, penguasaha kaya raya asal Surabaya. Atas “usaha” penyewaan rahimnya itu, Zarima disebutkan memperoleh imbalan uang tunai sebesar Rp 50 juta ditambah sebuah mobil Honda Stream berwarna biru. Sang bayi hasil bayi tabung itu sendiri telah lahir di RS Siloam Surabaya pada Oktober 2008 silam. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu kemudian diberi nama Yusuf. Kasus ini mencuat ke publik setelah diungkapkan oleh Ferry Juan, mantan suami Zarima, menyusul kisruh perebutan anak hasil pernikahan sirri mereka yang bernama Nikita.
Kasus bayi tabung Nadya Suleman dan begitu pula Zarima, merupakan sebuah tindakan yang mengobrak-abrik institusi pernikahan dan hubungan keluarga yang ditimbulkan oleh pernikahan. Adanya pernikahan yang sah menimbulkan hubungan keluarga yang sah antara anak, ayah, ibu, suami, istri, dan lain-lain. Namun ketika kelahiran seorang anak tidak diketahui dengan jelas orang tuanya, karena tidak ada lembaga pernikahan yang memayunginya, maka hal itu akan menyulitkan untuk menentukan status hukum anak. Padahal Islam sebagai agama yang dianut Zarima sangat memperhatikan hubungan keluarga yang jelas (nasab). Hal itu karena hubungan keluarga menentukan pula hak waris.
Sejak sukses pertama dilakukan pada tahun 1978, bayi tabung merupakan teknologi kedokteran yang bisa digunakan oleh pasangan yang sulit memperoleh keturunan. Sayang sekali, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi absen dari tata nilai dan moralitas, maka ia pun menghasilkan hal-hal yang justru berpotensi menimbulkan dehumanisasi. Salah satu buahnya adalah teknologi bayi tabung yang dilakukan terhadap Nadya Suleman. Layaknya binatang, Nadya tak memerlukan seorang suami dalam ikatan pernikahan untuk memperoleh anak. Ia ‘hanya’ memerlukan benih pejantan untuk membuahi rahimnya.
wow! wow! wow!
keren banget tulisan ini, mas racheedus!
langkap banget. saya salut.
kasus nadya suleman memang sungguh menakjubkan. bayi tabung, selain memiliki keterbatasan dalam jumlah dan beberapa persyaratan, juga sangat terbatas kemungkinan berhasilnya. dengan teknologi kedokteran terbaru mungkin tingkat keberhasilan sekarang mencapai hampir 50%. tapi melahirkan hingga 14 bayi tabung dengan 8 di antaranya adalah kembar adalah hal yang hampir mustahil.
bagaimanapun, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak. tinggal tugas manusia untuk membaca hikmah dari kejadian ini.
Astagfirullahalazdim
Bener-bener dahsyat
emang ga repot ngurusinnnya????????
kalau membikin sih gampang tapi kalau mengurusin anak 14 apa ga repot
kalau membikin sih gampang tapi kalau mengurusin anak 14 waw.waw.waw.
@ marshmallow
Makasih, Bu. Tulisan ibu juga keren-keren. Saya juga suka dan selalu membaca tulisan terbaru Ibu.
Kalau melihat kasus Nadya Suleman, ternyata tingkat keberhasilan bayi tabung tampaknya bisa di atas 50 %.
@ Dedi Suparman
Ya, pasti repotlah, ngurusnya, Ded. “Membikinnya” juga nggak gampang, lho, Ded. Perlu teknologi canggih dan biaya besar.
Waaaaduuuuh…( sambil geleng2 ky kucing)….ky anak ayam aja…mo diberi mkn apa toh..
@Mia
Nggak tahu mau dikasih makan apa, tuh. Yang pasti, tentu bukan batu. Hee..
duh, semakin maju peradaban umat manusia, justru makin abai terhadap nilai2 kemanusiaan. kok seperti kelinci saja, toh, mas rache, bisa beranak-pinak hingga 14 (ekor) anak. rahimnya kok kuat banget menampung benig2 dari lelaki yang bukan suaminya, yah? sungguh, pertanyaan yang tdk mudah utk dijawab.
@sawali tuhusetya
Sungguh merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan buat saya Pak Sawali, seorang blogger yang masyhur, mau berkunjung ke blog yang campur aduk ini.
Memang ilmu pengetahuan dan peradaban modern yang kian maju seringkali justru semakin menjauhkan manusia dari dirinya sendiri dan Tuhan-Nya. Makasih, Pak Sawali, atas kunjungannya.
essa mulher é uma loca faze isso.. olha o risco dessas criança morre quando nasceram.. que dó.
gimana ngurunyaya ????
subhanallah,koq bisa begitu ya ?
gmn ngurusnya ya,apa bisa tanpa pekerjaan yang jelas
wah ngga bayangin cara ngurusnya,tanpa suami lagi..mudah2an bayi yang tak berdosa selalu dalam kondisi sehat
Engga bayangin bisa ada ya orang seperti itu….apa ga menyusahkan diri sendiri ?
keren dah banyak anak
dian msh binggung?
kan nanya itu belum menikah? kok dia mau melakukan bayi tabung?
itu arunya zina donk?
terus ayahnya bernama sulaeman, kemungkinan besar islam donk??
bagaimana mngkin jika nadya tidak kaya, dia sdh melakukan bayi tabung tak hanya sekali tapi beberapa kali, itu memerlukan uang yg besar belum lg biaya persalinannya??
emang bisa ngutang jika melakukan bayi tabung?? itu kan memerlukan uang yg banyak??
gila
dia itu kan nikah , terus diceraikan. bukan tidak menikah .
kasian anak2nya, jangan sampai ga keurus deh 🙁
asli ga tega btw ini kayanya skrg jadi porn star deh. serius pernah baca di forum apa gt dia jd bintang bokep.
huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa kasian anak2nya
This excellent website definitely has all the information and facts I needed concerning this subject and didn’t know who to ask.
Cool blog! Is your theme custom made or did you download it from somewhere?
A theme like yours with a few simple tweeks would really make my blog shine.
Please let me know where you got your theme. Thank you
You actually make it seem so easy with your presentation but I find this matter to be
actually something that I think I would never understand. It seems too complicated and
very broad for me. I am looking forward for your next post, I’ll try to get the hang of it!
I want to to thank you for this wonderful read!! I definitely enjoyed every bit of it.
I have you book marked to check out new stuff you post…
What i don’t understood is in fact how you are now not really a lot more neatly-favored than you may be right now. You are so intelligent. You know thus considerably when it comes to this matter, made me personally believe it from a lot of varied angles. Its like men and women are not interested unless it’s something to do with Lady gaga!
Your individual stuffs nice. At all times handle it up!
I think the admin of this web page is genuinely working hard in favor of his site,
for the reason that here every information is quality based material.
What’s up to every , since I am in fact eager of reading this website’s post to be updated on a
regular basis. It consists of nice stuff.
Hi there colleagues, good post and pleasant arguments commented at this place, I am genuinely
enjoying by these.
Have you ever thought about writing an e-book or guest authoring
on other websites? I have a blog centered on the same subjects you discuss and would really like to have you share some
stories/information. I know my visitors would value your work.
If you are even remotely interested, feel free to shoot me an
email.
smg anak2 x ber aklak baik
Bagus,,,sangat lengkap,,,ini yg saya cari👍👌