Gempa di Haiti yang menelan ribuan korban jiwa, ternyata mengetuk hati pengelola sebuah klub telanjang di Ohio, Amerika. Klub pun melakukan penggalangan dana yang “unik”, yaitu menggelar petunjukan tari telanjang live dan eksklusif. Hasil dari pertunjukan itu lantas disumbangkan untuk membantu korban gempa di Haiti.
Marylin’s on Monroe, sebuah klub tari telanjang (striptease) yang terletak di kota Toledo, Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat, berhasil mengumpulkan dana sebesar 1.000 dollar. Jika kurs dollar atas rupiah sebesar 9.000 rupiah, berarti jumlah sumbangan itu sama dengan 9 juta rupiah. Meski tidak terlalu besar, jumlah tersebut tentu berharga bagi para korban gempa yang sangat membutuhkan.
Uang tersebut dihasilkan melalui acara yang bertajuk “Lap dances for Haiti” (Rangkaian Tarian untuk Haiti). Dalam acara tersebut, berhasil terjual beberapa paket harga khusus sebesar 10 dollar untuk pertunjukan live tari telanjang. Di klub-klub telanjang, memang lazim ada paket harga khusus (cover charge) yang menawarkan pertunjukan eksklusif. Dalam jarak dekat, sang pengunjung bisa menonton langsung penari telanjang yang beraksi di atas meja atau panggung.
Dari hasil petunjukan ekslusif tersebut, uang yang berhasil dikumpulkan kemudian diserahkan oleh pihak klub kepada sebuah organisasi sosial, ISOH (I-S-O-H)/IMPACT yang terletak di Perrysburg, sebuah kota kecil di Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat. Organisasi inilah yang membelanjakan uang sumbangan untuk dibelikan makanan dan pakaian. Oleh pihak organisasi, makanan dan pakaian itu diserahkan kepada para korban gempa Haiti.
Linda Greene, pimpinan organisasi tersebut, menyatakan bahwa ia tidak mempermasalahkan sumber dana yang disumbangkan tersebut. Dari manapun sumbernya, mereka tetap menghargai sumbangan apapun untuk membantu Haiti.
Sementara manajer klub telanjang tersebut, Kenny Soprano, menyatakan, sebelum gempa Haiti terjadi, ia memang sudah memikirkan bagaimana cara mengumpulkan dana sosial kemanusiaan guna mengangkat imej klubnya. Menurut Soprano, orang tidak banyak tahu bahwa klub telanjang pun bisa memiliki kepeduliaan sosial.
Meski demikian, semoga kegiatan menghalalkan segala cara seperti itu tidak terjadi di negeri ini. Menyumbang tentu bagus, tapi juga yang penting diperhatikan, bahwa cara yang ditempuh adalah cara-cara yang elegan dan bermartabat. Nilai kebaikan juga ditentukan oleh tujuan, cara, dan hasil yang baik. (Sumber: yahoo news)
Repot dah… kasihan penerima bantuannya. Tujuannya baik tapi cara-cara yang dipergunakan memang tidak mencerminkan martabat manusianya.
ada2 saja toh, mas rache. konon kalau kita punya maksud dan tujuan baik, tapi cara yang digunakan tdk baik akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik pula. saya sepakat dengan mas rache, semoga negeri kita tak pernah menerima bantuan semacam itu.
benar² akan bikin gempar kalau yg macam itu ada di indonesia 😀
namun untungnya, mereka melaksanakan itu ditempat mereka dengan nilai² tersendiri yang mereka yakini.
Subhanallah
10 dollar thok? saya mau dong mas
wuahhh, kalau itu terjadi di Indo pasti gempar deh….
masih banyak cara lain untuk membantu, aneh-aneh aja ya Om? 😀
kalo orang Haiti tahu, apa akan diterima ya? 🙂
Ck…
ini aksi sosialnya cuma mau dongkrak imej ato beneran tulus ya?
nah pertanyaannya ini halal atau haram? huhehehehehe
sudah pasti haram ya mas 🙂
ckckckckck…kalau di indonesia ada yg begitu apa jadinya negri kita ini!
wedewwwww…
nyumbang sih nyumbang, tapi jangan gitu dunk
bantu sih bantu, tapi jangan dengna telanjang2lah
walah. seolah-olah mau membersihkan harta haramnya dengan berbuat baik. seperti orang yang membangun mesjid dari hasil korupsi. *analoginya cocok gak, ya?*
tapi posting ini kurang asyik. abis gak ada foto-fotonya… 🙁
Cukup kreatif , walaupun kreatif yang kebablasan 😀
Dari segi uang yang terkumpul pun tidak terlalu besar, 9 jutaan rupiah. Karena seandainya besar sih mungkin saja aksi stripteasenya bakal ketutup dengan besar nominal sumbangan yang didapat.
enak tuh apalagi pegang susunya
oooo…….