Kehormatan Wanita

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Marilah kita senantiasa menjaga, memelihara, dan meningkatkan iman serta takwa kita kepada Allah SWT, agar kita bisa memperoleh keselamatan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Salah satu wujud keimanan adalah menjaga kehormatan diri bagi seorang wanita. Hal itu karena menjaga kehormatan diri juga berarti menjaga diri dari perbuatan-perbuatan mungkar yang akan merusak keimanan, seperti menjual diri. Jika keimanan seorang wanita telah rusak, maka akan rusak pula hidupnya di dunia maupun di akhirat. Akhirnya, dia pun hanya akan mengalami kesengsaraan di dunia maupun di akhirat.
Salah satu cara menjaga keimanan dan kehormatan diri adalah dengan memupuk rasa malu. Dalam hal ini, Nabi Muhammad pun bersabda,
الْحَيَاءُ مِنَ اْلإِيمَانِ (رواه المسلم)
Malu adalah sebagian dari iman. (H.R. Muslim)
Menurut Ibnu Qutaibah, hal itu karena rasa malu, baik terhadap Allah, orang lain, maupun diri sendiri, akan mencegah seseorang untuk melakukan suatu perbuatan maksiat, sebagaimana keimanan juga mencegahnya. Sebaliknya, jika rasa malu sudah tidak dimiliki, maka besar kemungkinan keimanan dan kehormatan diri juga tidak akan dimiliki. Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَافْعَلْ مَا شِئْتَ (رواه البخاري)
Jika kau sudah tidak malu, lakukanlah apa saja yang kau inginkan. (H.R. Bukhari)

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Seorang perempuan yang betul-betul menjaga kehormatan dirinya tidak akan mudah dirayu oleh kemilau harta. Meskipun ia dihimpit oleh kesengsaraan hidup yang begitu dahsyat, ia tetap tidak akan menggadaikan kehormatan dirinya. Terhormat di mata Allah baginya jauh lebih baik daripada kehormatan semu di mata manusia karena memperolehi harta dengan cara yang nista.
Di zaman sekarang, harta benda seolah menjadi sangat penting bagi hidup seseorang. Karena dianggap begitu penting, maka cara apapun, termasuk cara haram, dilakukan agar bisa memperoleh harta benda tersebut. Di sisi lain, mata hati seolah tertutup sedemikian rupa sehingga menganggap tidak ada lagi pekerjaan halal yang bisa dilakukan selain pekerjaan haram.
Kita harus mendidik dan menjaga wanita-wanita yang menjadi anggota keluarga kita agar tidak terjerumus dalam pekerjaan demikian yang hanya akan menjebloskannya ke dalam api neraka. Allah berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا (التحريم: 6)
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6)

Bacaan Lainnya

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Sungguh amat berdosa orang tua yang membiarkan apalagi menyuruh putri kesayangannya melakukan pekerjaan yang tidak senonoh. Sungguh suami yang tidak tahu menghargai harkat wanita jika ia justru menyuruh istrinya bekerja sebagai perempuan nakal. Betapapun mudah dan banyak harta yang diperoleh dengan pekerjaan seperti itu, tetap saja ia adalah hasil dari pekerjaan haram tidak akan pernah menghasilkan keberkahan bagi hidup kita. Harta demikian hanya akan menimbulkan malapetaka yang terkadang tidak kita sadari kapan dan bagaimana malapetaka itu terjadi.
Keindahan dan kecantikan lahiriah merupakan anugerah Allah yang harus disyukuri bagi seorang wanita. Rasa syukur itu bisa diwujudkan dengan cara bertingkah laku yang baik sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya. Menutup auratnya dengan sopan sehingga menimbulkan rasa hormat bagi orang yang memandangnya. Bukan dengan memamerkan kecantikan dan keindahan tubuhnya dengan berpakaian yang seronok dan tingkah laku yang genit sehingga justru mengundang terjadinya pelecehan. Keindahan fisik harus diikuti pula dengan keindahan hati.
Dalam kenyataannya, terkadang keindahan lahiriah justru dijadikan oleh sebagian wanita sebagai modal untuk melakukan pekerjaan yang tidak senonoh. Tubuh telah menjadi barang dagangan (komoditas) yang harus dipoles sedemikian rupa agar menarik para pembeli. Sungguh hal itu merupakan tindakan yang melecehkan dirinya sendiri. Padahal sesungguhnya, tubuh kita sekalipun adalah ciptaan dan milik Allah. Kita tidaklah memiliki sepenuhnya terhadap tubuh kita. Dengan demikian, kita tidak boleh memperlakukan tubuh kita sekehendak sendiri.

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Aurat seorang wanita merupakan bagian dari rahasia Allah yang tidak boleh dipertunjukkan kepada siapapun kecuali kepada orang yang telah diizinkan Allah, yaitu sang suami. Jika rahasia itu diperlihatkan kepada lelaki selain suaminya yang sah, misalnya karena si perempuan melakukan pekerjaan nista, maka sesungguhnya ia membuka rahasia Allah. Jika seseorang telah membuka rahasia Allah, maka tentu Allah akan murka. Bentuk murka tersebut bisa diwujudkan dengan banyak hal, bisa lewat penyakit kelamin seperti AIDS yang sampai saat ini tidak ada obatnya.
Akhirnya, semoga kita bisa bersama-sama mewujudkan Indramayu menjadi kabupaten yang religius, tidak lagi sebagai daerah tempat gudangnya perempuan-perempuan nakal sebagaimana yang sering diberitakan di media-media massa.
بارك الله لي و لكم بالآيات و الذكر الحكيم و تقبل مني و منكم تلاوته انه هو السميع العليم. و قل رب اغفر و ارحم و أنت خير الراحمين.
ooOoo
الحمد لله حمدا كثيرا كما أمر. و أشكره و قد تأذن بالزيادة لمن شكر. و أشهد أن لا اله إلا الله وحده لا شريك له. على رغم أنف من جحد به و كفر. و أشهد أن سيدنا محمدا عبده و رسوله سيد البشر. اللهم صل و سلم على عبدك و رسولك محمد و على اله و أصحابه السادة الغرر. أما بعد: فيا أيها الناس اتقوا الله و أبدوا الفساد بالرشاد و قوموا على قدم السداد. قال الله تعال في كتابه الكريم: يا بني ادم قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سوأتكم وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيات اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمنين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات. ربنا اغفر لنا و لإخواننا الذين سبقونا بالإيمان و لا تجعل في قلوبنا غلا للذين امنوا ربنا إنك رؤف رحيم. رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا في ابتغاء فضلك. اللهم أرنا الحق حقا و ارزقنا اتباعه و أرنا الباطل باطلا و ارزقنا اجنتابه. رَبِّنا أَوْزِعْنِا أَنْ نشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَينا وَعَلَى وَالِدَينا وَأَنْ نَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِا بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ. ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الآخرة حسنة و قنا عذاب النار. ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم. عباد الله. إن الله يأمر بالعدل و الإحسان و إيتاء ذي القربى و ينهى عن الفحشاء و المنكر و البغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم و اشكروه على نعمه يزدكم و لذكرُ الله أكبر

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

1 Komentar