Nun beberapa tahun silam, ketika Jokowi masih menjabat sebagai walikota Solo, aku langsung “jatuh cinta”. Ketika itu hanya sedikit media nasional yang memberitakan sepak terjang. Saat itu, salah satu gebrakannya adalah saat ia berhasil memindahkan para pedagang ke tempat yang baru dengan damai. Tanpa pemberontakan. Tanpa buldoser. Tanpa aksi demonstrasi yang menguras darah dan air mata.
Saat itulah, aku langsung terbersit dalam hati, “Andaikan orang ini menjadi presiden, sungguh ia menjadi pemimpin idamanku.” Tapi harapan itu hanya tersimpan dalam hati. Terbayang betapa jauhnya jalan sang walikota menuju kursi presiden. Apalagi ia “hanyalah” seorang walikota yang ndeso dan tidak diperhitungkan dalam kancah politik nasional. Saya mengubur dalam-dalam impian itu. Kuanggap, impian itu hanyalah utopia di tengah hiruk-pikuk dunia politik yang sarat dengan keculasan.
Beberapa tahun kemudian, Jokowi pun maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Pada putaran kedua, beliau bertarung head to head dengan Fauzi Bowo. Melalui televisi saat itu, aku pun mengikuti berita pemilihan gubernur tersebut. Meski bukan warga Jakarta, aku menjagokan Jokowi. Jagoanku ini langsung diolok-olok oleh bosku di kantor sebagai calon yang tidak bakal menang. Ndeso. Ora wangun. Ora pantes. Nggak ada potongan pejabat. Meski diolok-olok, aku tetap keukeuh, Jokowi menang. Dan ketika hasil Quick Count menyebutkan Jokowi menang, aku pun bersorak di depan bos yang cengengesan karena jagoannya kalah.
Waktu terus berjalan. Setelah nyaris dua tahun memimpin Jakarta, Jokowi pun mulai dilirik orang untk menjadi calon presiden. Akhirnya, impianku yang dulu tidak lagi sebuah utopia di awang-awang. Sang presiden idamanku kini maju di kancah politik. Ia bertarung dengan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden tahun 2014. Dan esok hari, Rabu 9 Juli 2014, hari pemungutan suara dilakukan. Saya berharap, Jokowi akan memenangkan kompetisi politik ini. Andaikan Prabowo yang menang, saya tetap bersyukur. Hal itu berarti Jokowi harus kembali menuntaskan tugasnya sebagai Gubernur Jakarta hingga masa jabatannya selesai.
Pilihan terhadap Jokowi menjadikanku orang yang asing di tengah lingkunganku. Ra po po! Segala black campaign yang menyudutkan beliau, satu persatu terbukti tidak benar. Segala tudingan miring terhadap Jokowi tidak membuatku menjilat ludahku untuk menjatuhkan pilihan kepada beliau. Pilihanku ini kujatuhkan setelah bertahun-tahun membaca dan mengamati sepak terjang beliau. Tentu saja. Aku bukan orang yang mudah menjatuhkan pilihan dalam pemilu. Apalagi selama ini aku nyaris selalu bergolput ria.
Menarik apa yang diucapkan oleh Anies Baswedan. “Kita jangan hanya urun angan, tapi turun tangan.” Kita jangan hanya mengeluhkan keadaan yang tak kunjung berubah, tanpa melakukan sesuatu. Kita berharap orang lain ada yang melakukan perubahan, sementara kita sendiri berada di luar kandang, tanpa melakukan sesuatu.
Sama sekali aku tak bermaksud untuk mengatakan bahwa Prabowo jelek, sehingga aku memilih Jokowi. Ini adalah sebuah kesadaran panjang bahwa, Jokowi lebih baik daripada Prabowo. Betapapun Prabowo telah memikat banyak orang di negeri ini sehingga ia berhasil menjadi calon presiden. Tapi sejauh ini, daya pikatnya belum berhasil meluluhkan hatiku.
kaget pas lihat di blogroll kok tulisannya tiba-tiba ini hehehe.
Sama pak, bukannya saya benci PS tapi….. ya gitu deh
Saya juga kaget, Bu. Tiba-tiba ibu muncul di komentar. He….he….
bentar lagi jadi presiden jokowi. hehhehe jd kenyataan jg akhirnya
Wow jokowow
hy teman2 main poker online yuk di http://www.royalflush99.com
akhirnya pak jokowi jai presiden juga, seneng rasanya punya presiden merakyat
presiden sih ok tapi mas lambang metalnya itu yg bahaya ……….
Jokowi is the bessssssst 🙂
Jokowi is the best
ayo buruan gabung banyak promo menarik
http://diamond88bet.net/daftar-judi-bola-online/
simak simak aja gan 🙂
Obat Perut Kram
jokowi is the best in indonesia, but dia menjadi kedua setelah presiden barack obama di seluruh dunia
siapapun presidenya yang penting bawa indonesia maju, hehe
pres indo pilih yg terbaik..
pak jokowi.. kangennnn.. 😛