Menjadi kaya raya dan bisa menikmati kebebasan seksual mungkin menjadi obsesi Ahmad Tantowi. Untuk mewujudkan obsesi tersebut, ia pun mendirikan sebuah aliran yang diberi nama Surga Adn. Tantowi berhasil merekrut para pengikut setia, dan kebanyakan perempuan. Para perempuan tersebut dengan bebas ia bisa gauli. Para pengikutnya juga diharuskan untuk membayar sejumlah uang sebagai infak setiap bulannya. Tak ayal, Tantowi pun kaya raya dengan dikelilingi banyak perempuan yang siap melayaninya.
Sejak November tahun silam, aliran ini sudah diberitakan berbagai media massa sebagai aliran sesat. Pihak terkait, termasuk MUI Kab. Cirebon dan Departemen Agama Kab. Cirebon, juga sudah menerima laporan tersebut dari masyarakat. Selanjutnya, kedua institusi tersebut juga telah membentuk tim untuk memverifikasi aliran tersebut. Dari hasil verifikasi tersebut, Ketua MUI Kab. Cirebon, K.H. Ja’far Aqil Siraj, menyatakan kalau aliran tersebut adalah sesat.
Meski sudah dilaporkan sejak beberapa bulan silam, namun baru pada 14 Januari aparat keamanan berhasil menangkap sang pimpinan Surga Adn beserta beberapa pengikutnya. Tidak tanggung-tanggung, aparat keamanan yang mencocok Tantowi langsung dari Polda Jawa Barat. Hal ini dilakukan karena Tantowi selama ini berhasil menjalin “hubungan yang baik” dengan pemerintahan dan aparat keamanan setempat.
Ajaran Aliran Surga Adn
Meski sebelumnya beragama Islam dan menyandarkan sumber ajarannya dari Alquran, Tantowi ternyata menyebarkan ajaran-ajaran yang jauh menyimpang dari pokok-pokok ajaran Islam. Ia tidak mewajibkan para pengikutnya untuk melakukan shalat. Padahal shalat jelas-jelas merupakan salah kewajiban pokok umat Islam.
Selain tidak mewajibkan shalat, aliran ini juga sangat menekankan ajaran berinfak. Para pengikutnya wajib menyetorkan setoran 10% dari penghasilan mereka kepada sang pentolan, Ahmad Tantowi. Di samping potongan 10% dari penghasilan bulanan, setiap pengikutnya juga diwajibkan untuk menyetorkan uang rata-rata 3-4 juta setiap bulan.
Tentu saja uang segitu banyak tidak mudah untuk diperoleh. Apalagi bagi mereka yang memiliki penghasilan minim. Untuk itulah, Ahmad Tantowi juga menghalalkan segala cara untuk memperoleh uang sekian banyak itu. Orang-orang yang bukan pengikut Surga Adn dianggap kafir, dan harta mereka boleh diambil sebagai harta rampasan perang (fa’i). Jika pengikutnya tidak memberikan setoran, maka hal itu dianggap sebagai hutang yang harus dibayar di bulan berikutnya.
Untuk lebih mengukuhkan dirinya sebagai pimpinan sekte sesat tersebut, Ahmad Tantowi juga mengklaim dirinya sebagai penjelmaan Tuhan yang bernama Al-Fikr. Klaim tersebut diwujudkan dalam bentuk konsep syahadat yang ia rumuskan. Syahadat tersebut berbunyi bahwa: tiada tuhan selain Al-Fikr dan semua penyebar ajaran Surga Adn adalah rasul.
Tantowi –yang telah memiliki empat orang anak dan beberapa orang cucu ini– juga mengajarkan konsep reinkarnasi. Dalam konsepnya, semua orang yang tidak mengikuti ajaran Surga Adn adalah orang-orang kafir. Mereka tidak bisa menjadi manusia kembali setelah kematian mereka, namun menjadi binatang.
Salah satu ajaran yang sangat menghebohkan aliran ini adalah kebebasan seksual. Sebagai seorang pimpinan, Tantowi boleh menggauli pengikut perempuan manapun yang ia kehendaki. Untuk meyakinkan para pengikutnya, Tantowi mengajarkan bahwa hubungan seksual itu adalah bentuk ritual penyucian diri. Parahnya lagi, Tantowi merekam adegan-adegan seksualnya dengan para pengikutnya. Hal itu terungkap dari barang bukti yang berhasil diperoleh pihak penyelidik. Hal ini pula yang membuat penyidik mengundang ahli guna meneliti kondisi kejiwaan Tantowi.
Siapa Ahmad Tantowi?
Meski tinggal di Cirebon, Tantowi sendiri sebenarnya bukanlah asli orang Cirebon, namun berasal dari Tangerang. Pada tahun 1970, ia datang ke Cirebon sebagai tukang las kontrak untuk proyek pembangunan Stadion Bima. Saat proyek tersebut selesai, ia tidak mengikuti jejak teman-temannya kembali ke Tangerang. Ia membuka sendiri usaha las yang akhirnya berkembang maju.
Namun sebelum usaha lasnya maju, Tantowi juga sempat menjadi karyawan di PT British American Tobaco (BAT) Indonesia. Ia akhirnya memilih untuk hengkang dari perusahaan tersebut. Hal itu ia lakukan saat usaha lasnya mulai maju dan banyak memperoleh order pembuatan pagar dan teralis.
Riwayat perjalanan spiritualnya dan pengetahuan agama Tantowi tidak diketahui jelas. Namun sejak keluar dari PT BAT, ia mulai menunjukkan perilaku aneh. Ia kerap menghilang tiba-tiba dan meninggalkan anak istrinya. Sebagian orang menduga ia terkait dengan gerakan NII (Negara Islam Indonesia). Sebagian orang lagi menyatakan bahwa ia juga pernah mengikuti aliran Ahmadiyah.
Sebagian warga juga menyatakan bahwa ia sering gonta-ganti teman perempuan. Imam Asja (52) seorang pemilik rumah makan sering memergoki Imam Tantowi makan di rumah makannya bersama beberapa orang perempuan. Para perempuan itu berganti-ganti setiap kali mereka menemani Tantowi makan di rumah makan milik Asja.
Pada awal tahun 2000-an, Tantowi mulai menyebarkan ajaran-ajarannya. Ia mendirikan semacam majelis pengajian di rumahnya. Namun ajaran-ajarannya yang aneh dan dianggap sesat membuat ia pun berkali-kali terusir dari tempat tinggalnya. Namun di tempat terakhir yang ia tempati, di Desa Pamengkang Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Tantowi relatif lebih aman dari gangguan masyarakat.
Ia memilih strategi jitu untuk bisa mengambil hati masyarakat. Ia sering menyumbang untuk kegiatan sosial remaja, pembangunan masjid, bahkan memberikan “setoran” kepada para aparat setempat. Orang-orang yang berada di sekitar tempat tinggal Tantowi mengenalnya sebagai pedagang barang antik dermawan. Sebagian mereka tidak menyangka jika Tantowi ternyata menyebarkan ajaran sesat yang membuatnya ditangkap oleh aparat keamanan. (Sumber: Radar Cirebon)
macam-macam ajaran sekarang ini. Namun peliknya apa saja ajaran pasti ada pengikutnya, ramai pulak tu.
beginilah bila dunia sudah tua
Surga ADN adalah singkatan Surga Andi Djodi Nia… karena ini hanya rekayasa Andi Djodi Nia… si pelapor yang sakit hati. Jadi ini hanya fitnah Andi Djodi Nia… Pihak yang berwenang harusnya lebih cermat dalam hal menangani kasus ini.
Modus aliran sesat seperti ini sudah banyak terjadi di masyarakat kita, namun entah kenapa masih saja ada orang yang dapat terpengaruh oleh tipu daya sang pembawa ajaran sesat ini. Padahal jelas-jelas secara logika saja ajaran yang dibawanya kacau balau dan merusak, tapi masih saja ada yang mau mengikuti.
Mungkin disinilah tantangan bagi para pendakwah dan umat Islam secara keseluruhan, yaitu untuk merapatkan barisan, jangan bertengkar karena masalah fiqih, jangan gampang membid’ahkan/mengkafirkan saudaranya sendiri hanya karena ikhtilaf, karena musuh Islam sudah jelas yaitu kebodohan yang mengakibatkan banyak dari masyarakat kita terjerumus kepada aliran sesat.
membaca deskripsi ajarannya, saya heran masih ada aja orang yang terkecoh. tapi saya pikir lagi, orang-orang yang mengikuti ajaran ini pastilah karena mengharapkan kesenangan duniawi yang tidak terbatas juga. bukan tertipu, tapi tergiur. sami mawon deh.
ini adalah penipuan cara baru kayaknya ya mas rashid.
miris melihatnya. di satu sisi, masyarakat kita haus akan siraman spiritual, tapi di sisi lain, kebodohan masih merajai mereka, sehingga dengan mudahnya dapat ditipu oleh orang-orang semacam tantowi ini…
na’udzubillah min dzalik
.-= vizon´s last blog ..jamur & zupa =-.
Mungkin betul tergiur, bukan tertipu seperti kata Uni Marshmallow. Itu berarti PR-nya jadi tambah banyak, bukan sekadar memberi label sesat atau tidaknya suatu ajaran. Bahkan, yang lebih penting dilakukan adalah upaya agar orang-orang gak mudah tertipu atau tergiur sehingga tidak tersesat. Kira-kira, bagaimana ya caranya yang efektif?
NB. Gak tau kenapa, aku kok curiga bahwa ini hanya salah satu dari banyak “efek dahsyat korban NII KW-9 Indramayu”. Artinya, Tantowi terinspirasi untuk “mandiri” setelah sebelumnya jadi korban.
miris melihat kejadian seperti ini. Seharusnya kalau memang umat dalam keadaan lemah iman kari kita kuatkan.
walah serem amat sih, kok orang2 bisa termakan hasutannya padahal ajarannnya sangat bertentangan dengan ajaran islam…
ini PR buat para ulama nih menanggulangi ajaran2 sesat dan PR buat kita semua untuk tidak mudah percaya akan aliran yg aneh.
dan lucunya banyak saja orang yang mudah tertipu dengan aliran semacam ini. Apakah sudah tidak ada lagi dakwah, atau karena dakwah tak jalan tanpa biaya. Semoga bukan karena itu.
saya lebih penasaran pada kemampuan persuasif orang-orang seperti ini. sama halnya noordin yang mampu meyakinkan orang untuk jadi pengantin bom. klo saja kemampuan ini bisa dipelajari dan digunakan untuk tujuan baik, tentu dahsyat hasilnya
sebagaimana kata mas stein di atas, orang² macam ini memiliki kemampuan persuasif tertentu walau mungkin tidak dapat dikatakan hebat atau sangat mumpuni. saya cenderung yakin kalau ‘strategi marketing’ mereka pun sangat khusus pada kelompok masyarakat dengan tipe tertentu saja, alias pilih-pilih juga.
dan ini memang tanggung jawab semua pihak.
cek..cek..cek….kacau jg yahckk….. 🙂
semoga tulisan ini menyadarkan mereka yang terjebak lingkaran aliran sesat
salam,
bahtiar mantan nii
hp : 08132 8484 289
email : [email protected]
web : http://niikw9.wordpress.com
Dia kayaknya juga punya ilmu hipnotis mas. Masa banyak perempuan yang bisa dibodohi dengan mudah untuk digauli semaunya? Aneh to?
aliran adn lagi,,, kenapa gak jamaah al firdaus aja hahaha
bongkar semua kasus yang melatarbelakangi berita surga adn.Surga ADN adalah Surga Andi Djodi Nia.hebat sekali para pelapor ini membuat rekayasa.semuanya hanya karena dendam pribadi.astagfirulahaladzim.kita sebagai umat islam harus lebih cermat.jangan sampai sembarang memfitnah orang yang belum jelas benar atau salahnya.jangan sampai kita terprofokasi oleh berita yang direkayasa hanya untuk kepentingan pribadi
ADS:
A= agama yang bikin enak pentolannya doang
(menggauli,disetor duit,bikin rekaman adegan xx)
D=dapet uang
dapet xxx
S=sialnya ketahuan polisi …..ehhhh dijeblosin deh kepenjara. mang enak
Kisah di atas mengingatkan saya kepada baginda Rasulullah SAW sewaktu beliau dengan antusiasnya mendirikan dan menyebarkan ajaran agama Islam. Secara tersirat juga bahwa beliau, Rasulullah SAW juga pernah mengklaim dirinya sebagai “Tuhan” dengan nama Allah SWT yang secara historisnya merupakan nama sesembahan orang-orang Quraish pada zaman jahiliyah.